Senin, 02 Januari 2017

URAIAN KURIKULUM DIDALAM BUKU



Bibliography

Hamalik, O. (1990). Pengembangan Kurikulum. Bandung: Mandar Maju.
Betapa pentingnya peranan dan fungsi kurikulum dalam rangka sistem pendidikan nasional sekarang. Pertama, kurikulum merupakan alat yang penting dalam rangka merealisasikan program pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal, sehingga pada dasarnya gambaran sistem pendidikan tampak dengan jelas dalam kurikulum. Kedua, dunia pendidikan sudah menginjakkan kakinya kedalam dunia inovasi sejalan dengan harapan dan tuntutan jaman. Ketiga, implikasi dari faktor-faktor meningkat pula tentang kesadaran peranan guru.dasar-dasar pada pengembangan kurikulum adalah : 1). Falsafah dan tujuan kurikulum; 2). Kemasyarakatan;3). Kebudayaan atau sosial kultural;4). Psikologi belajar; 5).  Pertumbuhan dan perkembangan siswa; dan 6). Organisasi kurikulum. Perkembangan kurikulum juga ditujukan untuk : 1). Kurikulum sekolah dasar; 2). Kurikulum smp; 3). Kurikulum sm; 4). Kurikulum sekolah pendidikan guru.
.

Bibliography                                                                                        

Semiawan, C. R. (1992). Pengembangan Kurikulum Berdiferensiasi. Jakarta: PT Grasindo.
Pengembangan kurikulum terjadi terus menerus, dilakukannya banyak refisi untuk memperbaikinya. Tak lain halnya dengan pengembangan kurikulum berdiferensiasi. Dimana pengembangan kurikulum ini bertitik tolak dari asumsi bahwa setiap manusia berbeda kecepatan perkembangannya dan bahwa pengabaian dari pemenuhan kebutuhan sesuai sifat dan irama perkembangan tersebut sangat mengganggu pertumbuhan seseorang. Apalagi bagi anak yang memilki keunggulan keberkatan, pemenuhan kebutuhan sesuai sifat dan irama perkembangannya merupakan wahana dalam mencapai pertumbuhan secara optimal. Dimana dalam kurikulum ini juga terdapat beberapa analisis : 1). Integrasi nilai dasar, situasi aktual, dan konsep pengembangan; 2). Perspektif pengembangan kurikulum berdiferensiasi (PKD). Terdapat konsep kurikulum berdiferensiasi, kehidupan intelektual anak : perkembangan, teori, dan tuntutannya, PKD, keberkatan dan kreativitas : konsep, tingkatan, tahap, serta cirinya, langkah-langkah pengembangan kurikulum beridferensiasi, implikasi, penerapan beberapa teknik sesuai pengembangan tingkat kreatif, penilaian anak berbakat, dan bimbingan konseling anak berbakat.





Bibliography

Sanjaya, W. (2005). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Prenada Media Group.
Kurikulum dalam pembelajaran merupakan dua sisi dari satu mata uang. Artinya, dalam proses pendidikan dua hal itu tidak dapat dipisahkan. Kurikulum tidak akan berarti tanpa diimplementasikan dalam proses pembelejaran; sebaliknya pembelajaran tidak akan efektif tanpa didasarkan pada kurikulum sebagai pedoman. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang kemudian dikenal dengan Kurikulum 2004, merupakan salah satu model kurikulum yang berlaku di Indonesia sebagai konsekuensi diberlakunya undang-undang tentang desentralisasi yang mengatur kewenangan pemerintah pusat dan daerah. Didalam buku ini dijelaskan pula bagaiman konsep dasar Kurikulum Berbasis Kompetensi, Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi, Model Desain Kurikulum Berbasis Kompetensi, proses belajar mengajar dalam konteks Kurikulum Berbasis Kompetensi, belajar dan strategi pembelajaran, pembelajaran konstektual, model pembelejaran peningkatan kemampuan berfikir, kompetensi profesional guru dalam proses pembelajaran, keterampilan dasar dalam proses pembelajaran, evaluasi pembelajaran dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, dan penilaian portofolio. Dari urutan tersebutlah guru bisa dikatakan berhasil dalam menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi, karena tinjauan yang dicakup lumayan luas.

Bibliography

Tarigan, H. G. (1984). Dasar-dasar Kurikulum Bahasa. Bandung: Penerbit Angkasa.
Memahami kurikulum serta menerapkan kurikulum pada proses pembelajaran sangatlah tidak mudah. Dimana harus menguasai materi yang diterapkan dalam kurikulum tersebut dan mempertimbangkan apakah materi tersebut bisa diterima oleh peserta didik. Maka untuk itu pada kurikulum harus menentukan dasar-dasar yang dapat membantu proses pembelajaran secara efektif, kurikulum yang dibuat maupun diterapkan diharapkan dapat membantu mutu kualitas pendidikan. Tak lain halnya dengan dasar-dasar Kurikulum Bahasa. Dimana harus terdapat tinjauan umum meliputi: kurikulum dan silabus, hakikat kurikulum, teori kurikulum, proses kurikulum, dan ragam kurikulum. Perencanaan kurikulum meliputi: pengambilan keputusan kurikulum, peranan partisipan, kendala pragmatik, proses dan produk, rancang bangun silabus, pendekatan kurikulum, dan pengembangan kurikulum. Analisis kebutuhan kurikulum meliputi: maksud dan tujuan, rancang bangun silabus, metodologi, ujian dan penilaian, pendekatan berorientasikan kecakapan berbahasa, pendekatan berorientasi psikologis-humanistik, dan pendekatan berorientasi maksud tertentu.  Rancang bangun kurikulum meliput: humanisme klasik dan rancang bangun kurikulum, rekontrusionisme dalam rancang bangun kurikulum, progresivisme dalam rancang bangun kurikulum, dan pembaharuan kurikulum. Kurikulum berorientasi pembelajar meliputi: landasan teoretis, metodologi, dan sumber daya bagi kurikulum yang berpusat pada pembelajar. Itulah rincian yang dapat memberikan hasil pada dasar-dasar kurikulum bahasa.

Bibliography

Hasan, S.H.  (2008). Evaluasi Kurikulum. Bandung: Rosdakarya.
Secara garis besar buku ini mengkaji tentang evaluasi kurikulum. Menurut penulis evaluasi kurikulum merupakan suatu aktifitas ilmiah yang memiliki keterkaitan erat dengan proses pengembangan kurikulum. Jadi, evaluasi kurikulum tanpa kurikulum tidak punya arti dan sebaliknay kurikulum tanpa evaluasi tidak akan berhasil dengan maksimal. Buku ini terdiri dari 9 bab, yang dimulai dengan delineasi bidang evaluasi kurikulum: definis, tujuan, dan fungsi evaluasi kurikulum; landasan evaluasi kurikulum; kriteria evaluasi kurikulum; ruang lingkup evaluasi kurikulum; jenis evaluasi kurikulum; prosedur evaluasi kurikulum; model-model evaluasi kurikulum dan terakhir standar dalam pelaksanaan evaluasi kurikulum. Pada bab 8 membahas tentang model-model evaluasi kurikulum dan salah satu model yang dibahas adalah model Countenance Stake’s. Model ini merupakan model yang pertama kali dikembangkan oleh Stake yang disesuaikan dengan judul artikel yang ditulis yaitu “Countenance”. Stake mengemukakan bahwa keseluruhan kegiatan evaluasi harus dilakukan dan cara yang diinginkan bagaimana evaluasi tersebut dilakukan. Model Countenance Stake’s terdiri dari dua matriks yaitu matriks deskripsi dan matriks pertimbangan. Setiap matriks terdiri atas dua kategori dan tiga bagian. Matriks deskripsi terdiri atas kategori rencana (intens) dan observasi. Matriks pertimbangan terdiri atas kategori standar dan pertimbangan. Pada setiap kategori terdapat tiga fokus penting yaitu Antecedents (keadaan sebelum), Transkasi (proses), dan hasil (kemampuan yang diperoleh peserta didik).

Bibliography

Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Press.
Buku berbahasa Indonesia ini memaparkan tentang hal-hal yang berkaitan dengan manajemen kurikulum. Meski masih membahas kurikulum dalam konteks kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), secara keseluruhan isi buku ini masih relevan untuk dibaca bagi praktisi di bidang pendidikan. Penulis membagi buku kedalam sembilan bab/ bagian. Bagian pertama sampai ke-empat, pendahuluan, konsep dasar manajemen kurikulum dan tugas atau peran kepala sekolah dalam manejemen kurikulum, serta fungsi manajemen kurikulum. Evaluasi kurikulum dibahas pada bab ke-empat. Penulis memaparkan sejarah evaluasi kurikulum, mulai dari era pertama (Bobbit tahun 1918) dan Charters (1923). Era kedua Tyler, dkk (1940), dan era ketiga Sputnik (1970), serta Cronbach (1970). Evaluasi kurikulum dilaksanakan dengan tujuan untuk 1). Perbaikan program. 2). Pertanggung jawaban kepada berbagai pihak dan 3). Penentuan tindak lanjut hasil pengembangan. Model yang dapat digunakan antara lain: 1) measurement, (2) congruence, (3) illumination, (4) educational system evaluation.
Bagian ke lima sampai ketujuh membahas sumber daya pendukung keberhasilan pelaksanaan kurikulu, mengembangkan kurikulum muatan lokal, dan sosialisasi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Bagian bab terakhir dan sembilan membahas tentang sertifikasi guru dalam jabatan dan manajemen peningkatan mutu pendidikan.



Trianti, M.Pd. 2013. Model pembelajaran terpadu. Bumi aksara. 290 halaman
Melalui buku ini kita dapat mengetahui 4 bagian yang penting yaitu: mengenai prinsip pengembangan kurikulum pembelajaran terpadu. Bagian pertama memiliki 3 bab, bab pertama pendahuluan, bab kedua konsep dan kerangka dasar ktsp; kerangka dasar model pembelajaran terpadu. Bagian kedua memiliki 4 bab, bab pertama tinjauan umum model pembelajaran terpadu, bab kedua landasan teoritis dan empiris, bab ketiga pengembangan perangkat model pembelajaran terpadu, dan bab keempat implikasi pembelajaran terpadu; membahas mengenai pengembangan model pembelajaran IPA terpadu; membahas mengenai pengembangan model IPS terpadu. Dimana memiliki dua bab, bab pertama membahas hakekat ilmu pengetahuan sosial dan strategi pembelajarannya, bab kedua membahas pengembangan pembelajaran ips terpadu. Buku ini cocok untu para akademisi (guru atau doesen), birokrasi, praktisi, peneliti, pengamat, widyaiswara, pengawas pendidikan dan tenaga kependidikan lainnya. Juga bagi para mahasiswa pendidikan maupun non kependidikan, terutama mahasiswa pendidikan profesi guru (PPG) sebagai bahan mata kuliah pembelajaran terpadu.

2 komentar:

  1. Mabyliss Pro Titanium Flat Iron - The Tatanium Art
    It is made in titanium teeth dog the same size, it has a unique matte finish with a shiny chrome finish on the edges. The aluminum vs titanium Matte finish 2018 ford ecosport titanium has titanium earrings hoops the added strength of Material: Titanium Steel Rating: 3 · ‎1 review 2013 ford focus titanium hatchback

    BalasHapus